Minggu, 20 Desember 2015

Wow!! Di Jalur Wisata Sepeda Dago Pakar Bisa 'Nyabu' Rame- Rame

Bagi komunitas sepeda, atau mereka yang suka wisata sehat, rupanya tak asing dengan jalur Dago Pakar. Di lintasan yang berudara dingin dan segar, hampir sepanjang  kiri dan kanannya dipenuhi panorama yang indah, di samping warung-warung  dadakan yang menyediakan aneka makanan ringan.

Namun dalam dua hari terakhir ini kita disuguhkan dengan pemandangan baru. Terpaut 20 meteran dari  Halaman Parkir TAHURA (Taman Hutan Raya) Juanda, tepatnya di pertigaan, terdapat lokasi jajanan baru. Lokas ini rupanya dibuat khusus untuk memanjakan si pesepeda atau pejalan kaki.  Itulah Bubur Gowes, sebuah tempat sarapan yang direkomendasikan buat penggiat olah raga sepeda atau pejalan kaki. Tanpa atap dan hanya mengandalkan rindangnya  pepohonan kita bisa Nyabu dan  Nyakueh bareng.
Si pengelola rupanya mengerti keinginan  pengunjung. Tanpa menghilangkan keasrian alam, hanya menambah paving blok, selebihnya  dibiarkan udara dan sinar  matahari terbuka. Dia  hanya mengandalkan rindangnya pepohonan dan udara dingin . Warna merah mencolok  di Gapura dengan tulisan  simple, di tambah cakueh yang proses pembuatannya dipertontonkan, menjadi daya tarik, sekaligus unik.
Soal rasa, sekalipun bubur di lokasi ini berlabel beda dengan induk cabangnya di Cisitu, tentunya tak bisa diragukan lagi. Bubur ayam Gowes  tanpa mengandalkan kacang kedelai dan krupuk, sebagai mana bubur ayam pada umumnya.
Dia hanya mengandalkan cakue dan beberapa jenis olahan ayam saja. Justru inilah yang menjadi ciri khas bubur ini. Dia hanya bermain di bumbu merica dan daun bawang yang  khas, serta tentunya daging ayam  empuk yang disuir dadakan saat akan dihidang, yang tentunya sulit ditemui di beberapa tukang bubur di kita.

Untuk merasakan sensasi bubur sudah yang dikenal akrab para mahasiswa ITB dan warga Dago ini, kata si pegelola, masih terbatas di hari Jumat, Sabtu dan Minggu saja. “ Itu pun sampai jam 10-an saja,” katanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar